Berkembangnya Industri Yang Tidak Ramah Lingkungan

Asap Pabrik Yang Mencemari Udara


Sejak terjadi industrialisasi pada beberapa negara maju mengakibatkan perubahan struktur sosial dan ekonomi. Kebanyakan masyarakat yang dulunya bertumpu pada basis pertanian mulai berubah menuju perekonomian berbasis industri. Hal ini juga mengubah struktur sosial dari petani menjadi buruh industri. Dari awal era industrialisasi sampai sekarang, banyak dibangun pabrik-pabrik besar yang bertujuan untuk memproduksi segala kebutuhan manusia serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Namun pada perkembangannya aktivitas industri yang merajalela dan mengesampingkan aspek lingkungan dalam segala kegiatannya menyebabkan pencemaran lingkungan terjadi akibat limbah industri yang dihasilkan tidak diolah agar lebih ramah lingkungan. Tentu saja hal ini berdampak pada degradasi lingkungan yang dapat merusak ekosistem di sekitarnya. Dalam banyak kasus telah diketahui bahwa perairan dekat pabrik selalu terjadi pencemaran besar-besaran. Bahkan dikabarkan bahwa ikan yang berada di laut sudah tercemar oleh besi dan zat beracun yang diindikasikan berasal dari limbah pabrik.

Lemahnya kekuatan hukum dan rendahnya tingkat pengawasan pemerintah terhadap pabrik yang “nakal” memberikan faktor yang cukup besar dari terjadinya pencemaran lingkungan. Selain itu tingkat kesadaran dari pihak pabrik terhadap lingkungan juga masih sangat kurang sehingga pihak pabrik tidak memikirkan jangka waktu ke depan bahwa pencemaran yang dilakukan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem di bumi.




Pembuangan Limbah Cair di Sungai


Pencemaran lingkungan tidak hanya dilakukan oleh pabrik-pabrik besar, namun juga dilakukan oleh industri rumah tangga yang bermodalkan kecil. Sehingga tidak mampu membiayai pembuatan pengolah limbah. Berdasarkan hasil wawancara, pengusaha batik mengaku bahwa beliau terpaksa mencuci batik yang telah jadi di sungai karena keterbatasan modal untuk air dan alat pencucian batik. Selain itu keterbatasan pengetahuan akan lingkungan juga mendasari perilaku yang mampu menyebabkan biota sungai mati dan menyebabkan air tercemar.

Jika pencemaran terus dibiarkan maka akan berdamapak pada degradasi lingkungan secara serentak dan komprehensif. Selain itu dampak dari limbah udara berupa gas panas dan tebal dari cerobong industri akan memadati atmosfer sehingga akan menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Gas efek rumah kaca tersebut mencegah sinar matahari keluar dari bumi sehingga terjadi peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi atau lebih sering disebut global warming.

Untuk menangani hal tersebut seharusnya dibutuhkan penyuluhasn terhadap warga desa yang melakukan kegiatan industri serta menyediakan IPAL komunal. Untuk pabrik-pabrik besar harus penerapan kebijakan dan membuat SOP melalui kesepakatan antar stakeholders.

Category:

0 comments: